Selasa, 26 Mei 2015

Bisnis Plan " Couter Pulsa "



BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF

Perusahaan yang akan dibentuk adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang penjualan pulsa untuk semua operator seluler. Dengan meningkatkan kualitas dan reputasi perusahaan maka diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan serta agen-agen yang bekerja di bawah kita.
Produk yang ditawarkan kepada pelanggan adalah pengisian pulsa elektronik semua operator serta menyediakan deposit saldo bagi pelanggan yang ingin menjadi agen isi pulsa (retailer). Produk unggulannya yaitu memberikan laporan transaksi yang rinci dan terbuka kepada agen kita melalui web report sehinggan agen bisa melakukan pengelolaan serta penghitungan laba-rugi sendiri.
Sasaran umumnya bagi seluruh masyarakat pengguna telepon seluler sasaran khususnya yaitu bagi siapa saja yang ingin menjadi agen penjual pulsa dengan ponsel pribadi.
Pemasaran meliputi personal atau warung-warung biasa yang ingin membuka usaha jual pulsa terutama untuk keluarga, kerabat sehingga penjualan pulsa tidak mengharuskan untuk membuka konter atau kios pulsa. Asumsinya minimal dalam satu keluarga itu memiliki satu orang anggota keluarga penjual pulsa untuk saudara atau kerabat-kerabatnya dengan tetap memperhitungkan nilai profit dari penjualan. Strategi pemasaran yaitu dengan menawarkan dari orang ke orang dimulai dengan orang terdekat, membuat iklan melalui media internet maupun brosur atau pamflet.
Persaingan di pasaran memang cukup banyak tetapi kebutuhan orang terhadap pulsa operator seluler masih cukup tinggi sehingga peluang sukses di bidang ini juga tinggi. Banyak penjual pulsa (server atau agen) yang menawarkan produk yang sama tetapi banyak pelanggan yang akhirnya tidak puas dan berpindah ke yang lain. Maka dari itu kepuasan dan kepercayaan menjadi prioritas utama disini. Agar perusahaan mampu berkembang dan mencapai target dengan cepat.
Target yang akan dicapai yaitu menciptakan jaringan agen pulsa yang tersebar serta kepercayaan dan kepuasan pelanggan sehingga mendatangkan profit yang tinggi. Jika pelanggan atau agen-agen kita merasa cukup puas dengan barang dan jasa yang diterimanya maka minimal mereka akan bertahan untuk menjadi rekan bisnis dan tidak berpindah ke yang lain. Selain itu peluang untuk bertambahnya agen juga terbuka.
Pengembangan diawali dari menjadi agen pulsa perusahaan lain lalu menawarkan pelanggan untuk menjadi sub agen pulsa kita setelah mencapai target yaitu minimalnya 50 orang serta keuntungan yang didapat cukup signifikan maka kita membuat server pulsa sendiri dengan anggota agen yang tetap ditambah agen-agen baru.
Karena bentuk usaha perseorangan yaitu dimiliki oleh seorang, pengelolaan keuangan dipegang oleh pemilik dengan bantuan karyawan. Sedangkan agen-agen mengelola keuangan-nya sendiri. Perusahaan hanya memberikan jasa pengisian pulsa, deposit, serta memberikan laporan transaksi.
Jumlah modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah sebesar Rp. 20.000.000. Ini meliputi pembukaan saldo pulsa awal untuk dijual dan deposit agen, membuka kios pulsa termasuk sewa tempat, menyediakan perlengkapan dan gaji karyawan 2 bulan pertama dan sebagainya.


BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A.    Visi dan Misi
Visi :
Membangun jaringan rekan-rekan pebisnis pulsa yang berorientasi pelayanan dan kepercayaan konsumen sebagai proritas utama dalam berbisnis.
Misi :
  • Membangun serta mengembangkan agen pulsa.
  • Menciptakan kepercayaan dan kepuasan konsumen.
  • Mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi agen pulsa..
  • Meningkatkan omzet tiap bulan.
  • Mengembangkan bentuk perusahaan dari perseorangan menjadi Firma atau CV.
  • Meningkatkan serta mempertahankan reputasi perusahaan.

B.     Gambaran Produk
Produk yang ditawarkan adalah pulsa elektronik untuk konsumen serta deposit dan laporan transaksi untuk agen penjual (retailer).

C.     Perkembangan Saat Ini
Perusahaan yang bermodalkan Rp.300.000,- rupiah mampu melakukan penjualan pulsa untuk keluarga dan konsumen lain. sebulan kemudian omzet bertambah menjadi Rp.883.000,-. Lalu modal di tambah Rp.500.000 untuk modal deposit agen yang akan bergabung. Awal bulan november hingga akhir dapat 2 orang agen pulsa dengan deposit awal masing-masing Rp.100.000,- dan agen yang pertama mampu meningkatkan omzet hingga Rp.400.000,- pada bulan itu.
Sekarang pertengahan Desember setelah melakukan penambahan modal secara bertahap, omzet penjualan pulsa mencapai Rp.4.500.000,- agen yang telah gabung ada 3 orang dengan omzet masing-masing yaitu: Agen-1 = Rp. 1.100.000, Agen-2 = Rp.200.000,- dan Agen-3 = Rp.200.000,-. Keuntungan kotor yang didapat selama kurang lebih 2 bulan adalah Rp. 303.140,-.

D.    Status Hukum dan Kepemilikan
Untuk saat ini belum ada status hukum yang mengikat karena modal dan omzet masih di bawah target. Selain itu status kepemilikan perseorangan dan perusahaan masih dalam tahap kelahiran karena bergerak dari nol dan baru berjalan 2 bulan lebih.


BAB III
GAMBARAN PRODUK
  1. Produk
Produk yang ditawarkan kepada konsumen ada 3 produk utama yaitu:
  1. Pulsa elektronik semua operator seluler.
Pulsa yang sering digunakan oleh seluruh pengguna operator seluler untuk menjalankan layanan SMS, Telepon dan Data. Pulsa juga sudah menjadi kebutuhan primer.
  1. Membuka pendaftaran agen dan menyediakan deposit pulsa bagi agen atau retailer.
Agen yang akan bermitra bisnis dengan perusahaan menyimpan uang (deposit) di perusahaan sebagai modal saldo untuk pengisian pulsa elektronik kepada konsumen pulsa. Pembagian keuntungan ditentukan oleh perusahaan dengan keuntungan terbesar akan didapatkan oleh agen. Karena perusahaan hanya sebagai bank saldo sedangkan agen adalah penjual produk.
  1. Memberikan laporan transaksi bagi agen.
Perusahaan akan memberikan laporan transaksi secara rinci kepada agen agar agen bisa mengelola keuangannya secara mandiri. Laporan yang rinci dan terbuka juga merupakan upaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terutama agen dalam bermitra.

  1. Keunikan Produk
  • Konsumen tetap yang dipercaya oleh penjual boleh melakukan kredit dengan nominal pulsa maksimal 10 ribu dengan harga tetap.
  • Jika transaksi gagal maka uang 100% kembali.
  • Laporan bisa berupa hard copy dan soft copy melalui internet.
  • Tidak memerlukan kios pulsa untuk menjual pulsa karena bisnis ini bekerja dengan man to man.
  • Kepercayaan akan cepat dibangun karena target pemasaran orang-orang terdekat yang sudah saling kenal.
  • Keuntungan terbesar diberikan kepada agen penjual.

  1. Analisis Produk Pesaing
  • Produk sejenis yang lain menjual dengan berorientasi keuntungan semata tanpa mempertimbangkan sisi psikologis konsumen. Sedangkan perusahaan ini berasumsi bahwa kepuasan serta kepercayaan pelanggan prioritas utama sehingga konsumen tetap setia dan berkembang dengan mudah. Sehingga keuntungan sedikit yang didapat dari banyak konsumen akan sebanding bahkan lebih tinggi keuntungannya daripada keuntungan besar yang didapat dari sedikit konsumen.
  • Produk sejenis yang lain menjual pulsa dan menyediakan deposit dengan waktu terbatas sesuai dengan jam buka kios sedangkan perusahaan ini bekerja hampir 24 jam / 7 hari karena kerja tidak tergantung di kios pulsa.
  • Laporan transaksi hanya dilakukan dengan print-out sedangkan perusahaan ini memberikan laporan transaksi dengan print-out atau via internet lengkap dengan harga dan keuntungan yang didapat.
  • Deposit di perusahaan lain ada yang terbatas waktu saldonya sedangkan di perusahaan ini saldo agen tidak terbatas waktu kadaluarsa dan berlaku selamanya.
  • Deposit atau saldo agen di perusahaan lain tidak bisa ditarik dan di uangkan sedangkan di perusahaan ini deposit atau saldo agen bisa di uangkan.


BAB IV
ANALISIS PASAR

  1. Analisis Industri
Perusahaan lain yang sejenis selalu mengawali bisnis nya dengan modal yang cukup besar sehingga laju perkembangan perusahaan tidak benar-benar dirasakan. Beda halnya perusahaan ini yang diawali dengan modal yang sangat minim dengan aset seadanya hanya sebuah telepon genggam tanpa kios tetapi mampu bergerak konsisten dan meningkatkan omzet dalam waktu dua bulan terakhir. Dengan ini pemegang perusahaan bisa lebih tahu dan mengenal laju perkembangan perusahaan. Ini bisa dijadikan acuan untuk perkembangan perusahaan berikutnya.
Pesaing tidak dijadikan lawan bisnis dan tidak dijadikan sebagai ancaman tetapi dijadikan ukuran atau pemicu perusahaan untuk menjadi lebih baik dari pesaing. Dan perusahaan ini selalu bergerak di lingkungan dengan persaingan yang cukup tinggi.
Peluang usaha untuk jangka panjang adalah setelah perusahaan ini mampu membangun sebuah jaringan agen pulsa dengan minimal 50 orang maka besar kemungkinan perusahaan ini untuk mengembangkan diri dengan memiliki server dan sistem sendiri yang siap bersaing lebih lanjut dan menghasilkan produk-produk baru yang bisa diunggulkan.

  1. Target Pasar
Target utama pasar adalah personal yaitu orang yang memiliki kebutuhan terhadap pulsa yang cukup tinggi serta keinginan untuk membuka usaha sampingan tanpa menyita waktu serta tempat karena pengisian pulsa cukup dengan mengirim sms dari ponsel pribadi.
Cakupan masih terbatas karena visi nya membangun kepercayaan jadi dimulai dari orang-orang yang dipercaya seperti keluarga, kerabat, teman sebagai konsumen maupun sebagai agen. Dengan bergerak man to man perusahaan akan berkembang secara bertahap dan mantap. Dengan prinsip pemasaran satu keluarga satu agen pulsa maka jaringan akan terbangun secara kekeluargaan.

  1. Kondisi Persaingan
Pesaing dengan usaha yang sejenis biasanya menawarkan produk dan jasanya kepada siapa saja dengan tujuan menambah agen dan meningkatkan keuntungan semata. Pesaing mengeluarkan modal yang cukup besar di awal sehingga akan lemah dalam mempelajari laju perkembangan perusahaan karena diawali dengan modal besar yang sebenarnya akan cukup dengan modal kecil kurang dari 1 juta rupiah untuk memulai usaha ini. Sehingga perusahaan tersebut tidak banyak belajar dari perkembangan perusahaan dan akan berbeda dengan usaha yang dimulai dari nol.
Keuntungan yang jadi prioritas utama dibanding kepercayaan dan kepuasan konsumen merupakan suatu kelemahan menurut perusahaan kami karena membangun jaringan dibutuhkan rasa saling percaya dan kekeluargaan. Sehingga target akan dicapai bersama dan mampu bergerak secara konsisten karena rekan yang sudah bergabung tidak beresiko untuk berpindah ke perusahaan lain karena kepercayaan.


BAB V
RENCANA DAN STRATEGI PEMASARAN

  1. Target Pemasaran :
  • Keluarga : kakak, adik, orang tua, saudara sepupu, paman, bibi.
  • Teman : teman kelas, tetangga atau sahabat dekat.
  1. Marketing mix strategy
  1. Produk (Product)
Produk yang ditawarkan yaitu pulsa elektronik semua operator selular serta melayani agen pulsa yang berminat untuk membuka usaha penjualan pulsa.

Kisah Sukses Nurul Atik dengan Bisnis Rocket Chicken



Jiwa wirausaha tidak bisa dipisahkan dengan sosok Nurul Atik. Walau sudah berada pada posisi yang nyaman di sebuah restoran cepat saji, Nurul memutuskan membuka usaha dengan mereknya sendiri, Rocket Chicken. Cuma butuh waktu setahun, restoran yang menjual ayam fried chicken ini sudah mengembang sampai 83 mitra.
Kisah Sukses Nurul Atik dengan Bisnis Rocket ChickenDengan gaji yang pas-pasan yang ia terima ketika menjadi cleaning service membuat Nurul Atik harus memutar otak agar ia bisa memenuhi kebutuhan saban bulannya. Tak jarang, ia harus meminjam uang dari rekan kerjanya di California Fried Chicken (CFC). Ia juga kerap meminta tambahan uang ke orang tuanya.
Untuk menghemat biaya hidup, Nurul pun harus mencari tempat kos yang jaraknya sekitar lima kilometer dari tempatnya bekerja. Tak jarang dengan alasan pengiritan, ia memilih berjalan kaki sampai satu kilometer. “Kalau sudah lelah, saya baru naik angkot,” ujarnya mengenang.
Kamar kos Nurul juga tak kalah memprihatinkan. Dengan luas 3X3 meter, kamar sewaan itu tak dilengkapi dengan kasur dan perabot lainnya. Kondisi seperti itu dilakoni Nurul kurang lebih selama lima bulan, sampai ia mendapat mess dari kantornya.
Seiring karier yang terus menanjak serta kondisi ekonomi yang terus membaik, pada usia 29 tahun, Nurul pun memutuskan menikah dengan Emy Setiawati, seorang karyawan di sebuah swalayan di Yogyakarta yang baru dipacarinya dua bulan. “Saat itu, saya sudah menjadi manager di CFC Yogya,” ujar Nurul.
Meski begitu, gaji yang diterima Nurul tak mampu memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Apalagi menyusul kemudian pasangan Nurul dan Emy dikarunia momongan. Makanya, setelah melahirkan anak pertama mereka, Emy membantu perekonommian keluarga dengan membuka usaha roti.
Meski posisinya cukup baik di tempat kerjanya, keinginan Nurul untuk membuka usaha sendiri rupanya tak pernah padam. Puncaknya terjadi ketika krisis keuangan melanda Tanah Air tahun 1998, Nurul memutuskan keluar dan membuat usaha sendiri.
Nurul merasa waktu 10 tahun bekerja sudah cukup untuk berguru di restoran cepat saji Amerika Serikat itu. “Saya mantap keluar karena ingin mandiri,” ujarnya.
Pada saat yang sama, seorang kawan mengajak Nurul membuat restoran makanan cepat saji yang mengusung ayam goreng (fried chicken). Ide tersebut muncul karena pada waktu itu membuka restoran cepat saji atau fast food menjadi tren di kalangan masyarakat.
Berbekal pengalamannya, Nurul mantap menerima ajakan temannya. Ia kemudian bertindak sebagai pengembang bisnis, sementara temannya mengurusi permodalan.
Usaha keras mereka membawa hasil. Bisnis mereka cepat mengembang. Saat ini, Nurul telah memiliki 86 cabang.
Seiring berjalannya waktu, lelaki kelahiran Jepara, 25 Juni 1966 ini kembali merasa gelisah. Ia tergelitik mengibarkan bendera usaha dengan membuat restoran fried chicken sendiri. Kali ini dengan potensi pasar yang berbeda dengan usaha sebelumnya yang menyasar pasar menengah atas.
Pilihannya jatuh ke pasar menengah bawah. Selain pasarnya lebih besar, segmen tersebut juga belum tersentuh restoran fast food lokal maupun asing. Pada 21 Februari 2010, Nurul lantas mendirikan usaha sendiri dengan nama Rocket Chicken di Jalan Wolter Monginsidi, Semarang.
Perkembangan bisnisnya ini di luar perkiraan Nurul. Antusias masyarakat menyambut bisnis makanan cepat sajinya sangat cujup menggembirakan. Baru setahun berjalan, Nurul memiliki 83 mitra. Dengan sistem waralaba, Nurul mengembangkan bisnisnya tampa mengeluarkan modal uang sepeser pun. “Semuanya hanya didasarkan pada kepercayaan saja,” ujarnya.
Beruntung, kebanyakan mitranya adalah orang-orang yang mengenal dan tahu sosok Nurul yang telah berpengalaman dalam bisnis ayam krispi ini. “Saya cuma jual nama saja, outlet awalnya tak punya,” tandas Nurul.
Bersama mitranya, ayah tiga anak ini hanya menekankan agar menjalankan bisnis dengan kerja keras, tekun serta jujur. Bila itu menjadi landasan, Nurul yakni bahwa usaha mereka akan membawa amanah. Tak cuma bagi karyawan, tapi juga pemilik usaha franchise ayam krispi Rocket Chicken.

Kisah Sukses Hendri Prabowo & Paulus Maria dengan Bisnis Bebek Kaleyo



Rasa gurih yang menjadi ciri khas racikan restaurant Bebek Kaleyo memang terbilang unik. Rasa pedas yang ditawarkan, menarik minat penggemar bebek yang tidak hanya berasal di Jakarta, namun hingga luar Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Kisah Sukses Hendri Prabowo & Paulus Maria dengan Bisnis Bebek Kaleyo
Ditemui di salah satu cabangnya dibilangan Rawamangun, Jakarta, pendiri sekaligus pemilik Restoran Bebek Kaleyo Hendri Prabowo dan Paulus Maria menuturkan kisah perjalanan bisnis kulinernya yang kini banyak digemari semua kalangan masyarakat. “Kita sering melakukan banyak percobaan sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan racikan bisnis kuliner bebek lainnya,” jelas Hendri. Restoran yang dikelola dan dimiliki oleh dua keluarga kakak beradik, pasangan Hendri Prabowo dan Fenty Puspitasari dengan Paulus Maria dan Riri Cahyanti ini, memang terbilang laris manis sejak kemunculannya pada tahun 2007 di wilayah Cempaka Putih.
Hendri berkisah, saat akan memulai sebuah bisnis, ia memilih bisnis apa yang cocok untuk digeluti. Artinya bisnis itu harus memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan. “Dan bukan bisnis musiman,” ungkapnya. Meski dengan modal yang terbilang kecil, namun memiliki peluang untuk berkembang dengan baik, “Selain tidak mudah ditiru dan bisnis tersebut dapat berjalan dalam sebuah sistem,” ujarnya.

Kisah Sukses Bisnis Bebek KaleyoKarena itu mereka memilih bebek sebagai bahan baku. Namun meracik bebek bukan perkara mudah, sangat sedikit literatur yang menyediakan cara mengolah bebek. “Karena itu, kami membandingkannya dengan melihatnya cara mengolah masakan dari bahan baku ayam,” ungkap Hendri. Hampir 300 halaman sejumlah menu yang ia kliping seputar cara memasak ayam disiapkan untuk dicoba satu demi satu. “Hampir setiap hari kita membeli satu ekor bebek untuk kita racik sesuai buku resep dari kliping yang kita kumpulkan,” ujar Hendri.
Bahkan di awal percobaan menemukan racikan bebek yang ideal, kegagalan menjadi hal biasa yang mereka alami. “Kita tidak patah semangat, meski kucing saja tidak mau memakannya,” ucapnya geli mengingat usahanya dalam menemukan resep terbaik. Percobaan yang tak henti dilakukan ditegaskan pula oleh Paulus Maria, yang tak lain adalah kakak ipar Hendri. “Dengan terus mencoba seiring pembelajaran yang kita peroleh, akhirnya kita menemukan sebuah cara dan resep mengelola bebek yang akan menghasilkan cita rasa yang sangat baik,” ujar Paulus.
Menurut Paulus, puluhan percobaan yang telah dilakukan juga meminta sejumlah saudara, kerabat, bahkan tetangga untuk memberi penilaian atas produk yang mereka racik sendiri dengan mencicipi, maka terciptalah sebuah resep bebek kaleyo. “Bahkan kami sempat membandingkan dengan salah satu produk masakan ayam terkemuka asal Solo untuk mencari perbandingan dengan resep yang mereka ciptakan,” ungkap Paulus, kita lakukan dengan terus memperbaiki hingga resep yang kita ciptakan diterima oleh para pencicip yang membantu terciptanya resep bebek kaleyo. Saat ini restoran bebek kaleyo sudah memiliki 8 cabang yang tersebar di Jakarta. “Kami senantiasa menjaga cita rasa bebek kaleyo, sehingga dimanapun pengunjung mendatangi bebek kaleyo maka cita rasa yang diharapkan akan sama,” jelas Paulus.

Bisnis Bebek KaleyoSebagai restoran spesialis bebek, Bebek Kaleyo memiliki tiga menu unggulan: bebek goreng, bebek bakar dan bebek cabe ijo. Bebek goreng disajikan dengan kremesan. “Kelezatan daging bebek makin terasa nikmat dengan cocolan sambal dan taburan kremesan, dan dengan harga yang terbilang sangat terjangkau,” jelas Paulus. Bebek kaleyo per potong seharga Rp 16 ribu, namun bila ingin mencicipi per ekor (terdiri dua dada dan dua paha) seharga Rp 62 ribu. “Namun jika Anda memilih menggunakan bebek muda, harganya Rp 18 ribu untuk setengah ekor,” terang Paulus. Paulus pun berharap, dimasa mendatang bebek kaleyo akan terus dapat berkembang. “Kami terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam mengelola sumber daya manusia,” ungkapnya. Saat ini, restorannya telah mempekerjakan ratusan orang dalam mendukung perkembangan perusahaan. Bebek kaleyo buka dari Senin hingga Sabtu pukul 11.00- 23.00 WIB.

Teori Bisnis Internasional

Sama halnya dengan ekonomi internasional, bisnis internasional juga memiliki teori-teori yang mendasari eksistensinya. Teori-teori ini muncul sejak lama dan disebabkan oleh banyak faktor, seperti semakin kuatnya negara-negara bangsa, dan hal itu mempengaruhi juga sistem perdagangan internasional. Setiap negara pasti melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya, maka dari itu muncullah teori-teori yang berdasarkan pada fenomena nyata tersebut. Teori-teori yang sejak lama telah muncul yaitu merkantilisme, teori klasik dan comparative advantage (Ajami, 2006 : 50).

            Merkantilisme, seperti yang kita tahu mendukung ekspor sebesar-besarnya dan memperkecil impor.  Penganut merkantilisme menganggap dengan ekspor sebesar-besarnya maka keuntungan juga semakin besar. Hal itu menyebabkan terjadinya monopoli dan monopoli sepenuhnya dari pemerintah. Rakyat terutama yang menjadi koloni pada masa itu merasa tersiksa, karena mereka harus memenuhi permintaan pemerintah untuk melakukan produksi sebanyak-banyaknya, dan nantinya mereka sendiri juga ikut mengkonsumsi. Selanjutnya teori klasik, yang berkaitan dengan absolute advantage. Teori ini muncul bertepatan dengan revolusi Amerika, revolusi industri dan revolusi Perancis. Teori ini yang mendukung kebebasan dalam bisnis dan perdagangan (Ajami, 2006 : 48). Smith percaya bahwa politik dan pasar harusnya terpisah, karena ada invisible hand. Sehingga pasar akan mencapai equilibrium dengan sendirinya. Namun ternyata pernyataan ini tidak mampu menjawab Great Depression yang terjadi. Kemudian Comparative Advantage, dimana suatu negara memilih salah satu produks yang efisen untuk diproduksi.
            Teori-teori awal tersebut semakin lama semakin tidak relevan dengan perekonomian internasional saat ini, karena adanya beberapa kelemahan seperti yang diungkapkan oleh Ajami (2006, 50), yaitu adanya pengetahuan yang sempurna mengenai pasar internasional dan peluang, perpindahan penuh pekerja dan faktor produksi ke luar negara dan padat karya di setiap negara. Selain itu, setiap negara beranggapan bahwa tujuan mereka adalah efisiensi produksi penuh. Ajami juga menambahkan, bahwa teori-teori yang ada hanya memberikan situasi perdagangan antara dua negara saja, padahal kenyataannya, banyak negara yang turut serta dalam perdagangan internasional, sehingga teori tersebut tidak bisa dinamis. Kemudian, kelemahan lain yang sebenarnya memiliki dampak yang lebih signifikan adalah para ahli teori ini tidak memperhitungkan faktor produksi selain pekerja, seharusnya menjadi pertimbangan dalam efisiensi produksi. Hal-hal tersebut kemudian mendukung munculnya teori-teori yang lebih modern (Ajami, 2006 : 50)
            Termasuk dalam teori-teori modern, yaitu International Product Life Cycle (PLC) dan teori Ekonomi Pembangunan. PLC lebih menekankan intrinsik suatu produk, maka tidak heran bila teori ini selalu mengutamakan inovasi. Menurut Vernon (1966 : 163), untuk menghasilkan produk yang baru dan bermanfaat dalam inovasinya, maka dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang berkualitas. Terdapat tiga tahapan dalam PLC yang menjadikan produk tersebut menuju kedewasaannya, yaitu ditemukannya produk baru oleh negara penemu ataupun negara maju, kemudian tahap kedewasaan produk oleh negara-negara berkembang biasanya, dan tahap terakhir yaitu standarisasi produk oleh negara penemu produk (Vernon, 1966 : 164).
PLC berdampak pada semakin gencarnya investasi internasional, karena negara-negara penemu produk inovatif tersebut, memiliki keinginan untuk melebarkan pasarnya secara global, selain itu teknologi canggih yang digunakan membuat faktor biaya produksi semakin rendah. Namun, PLC juga memiliki kelemahan, karena pengaplikasiannya lebih cocok pada produk yang menggantungkan pada kemajuan teknologi, selain itu tidak semua produk dapat digolongkan ke dalam tahapan pendewasaan tersebut dan lebih cocok pada produk yang diproduksi secara masal (Vernon, 1966 : 165).
Kemudian muncul beberapa pertanyaan dari para penstudi, seperti Paul Krugman dan Michael Porter yang menekankan pentingnya persaingan global. Mereka melihat bahwa pasar harus dinamis sehingga dapat semakin berkembang, hal itu tentu saja menandai interaksi yang lebih luas lagi bukan hanya antar negara namun masyarakat internasional. Sehingga muncullah teori strategi perdagangan, seperti contohnya Competitive Advantage oleh Michael Porter. Teori ini menjadikan pemerintah dan swasta saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yaitu, menjadikan produk dalam negeri dapat bersaing aktif dengan produk luar negeri. Teori ekonomi Pembangunan juga termasuk dalam teori modern. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa pembangunan ekonomi suatu negara dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi tercipta. Untuk mencapai pembangunan tersebu, maka harus ikut dalam ekonomi dunia.
            Semua teori tersebut, menegaskan bahwa perdagangan mendorong manusia untuk melakukan ekspansi ke luar negaranya (investasi), dengan melakukan investasi maka perekonomian secara dinamis mampu menciptakan keadaan yang kompetitif dan selanjutnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi pula. Pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara pula. Seperti yang dikatakan Rostow, bahwa terdapat lima level dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu level masyarakat tradisional, prakondisi lepas landas, lepas landas, menuju kepada kedewasaan dan era konsumsi masa tinggi. Untuk mencapai level tertinggi dibutuhkan modal, teknologi dan tenaga kerja yang berkualitas pula. Maka dari itu, penting bagi suatu negara untuk memajukan pendidikannya, karena hal itu akan berdampak besar pada pembangunan negara tersebut. Tetapi selain itu stabilitas keuangan suatu negara juga harus mendapat perhatian, karena perekonomian berhubungan erat dengan keuangan. Investasi besar yang dilakukan oleh negara lain belum tentu memberikan keuntungan besar pula, contohnya MNCs yang semakin meraja di Indonesia, bisnis tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia namun tidak sebanding dengan keuntungan yang dimiliki oleh negara asalnya. Maka dari itu, Cina misalnya, sangat ketat dalam seleksi investasi yang masuk ke negaranya. Ia memberlakukan perjanjian-perjanjian yang dirasa menguntungkan kedua belah pihak. Seperti dengan Ford yang diminta untuk melakukan joint venture, hal ini termasuk dalam salah satu strategi perdagangan yang kompetitif dalam persaingan global.

Senin, 25 Mei 2015

Bagaimana Cara Memulai Berwirausaha?

Pertama, anda harus Mengenali Peluang Usaha.
Dalam peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang ada yang tidak. Hal ini disebabkan faktor informasi yang dimilikinya Informasi memungkinkan seseorang mengetahui bahwa peluang ada sat orang lain tidak menghiraukan situasi tersebut. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan hubungan sosial (Shane, 2003).
  • Pengalaman Hidup, Pengalaman masih menjadi nomor satu dalam memulai berwirausaha. Karena pengalaman hidup dapat memberikan akses yang lebih mengenai informasi dan pengetahun mengenai penemuan peluang. Dua aspek dari pengalaman hidup yang meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan peluang yaitu fungsi kerja dan variasi kerja.
  • Hubungan sosial, Dalam berwirausaha, anda membutuhkan sebuah hubungan sosial untuk mendapatkan informasi penting, yaitu informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Dengan beberapa informasih tersebut, anda dapat menentukan usaha apa yang akan anda pilih.
  • Perubahan Teknologi, teknologi memang memberikan dampak yang cukup besar dalam berwirausaha. akhir akhir ini, banyak wirausahawan yang menggunakan jejaring sosial sebagai media promosi, seperti facebook, twitter, dll. 
  • Perubahan kebijakan dan politik
  • Perubahan sosial demografi
Kedua, Optimalisasi Potensi diri.
Setelah mengenai peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi diri. Keunggulan kompetitif apa yang saya miliki? Yang sering terjadi di masyarakat kita adalah memilih usaha yang sedang trend saat itu. Hal ini sah-sah saja tetapi ketika dalam proses perkembangan tidak membuat inovasi, maka akan sulit bersaing.
Selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki, maka masih perlu mengoptimalkan aspek motivasi dan kepribadian. Dalam modul kuliah 5 kharakteristik kewirausahaan dari perspektif Psikologi maka dapat diperoleh gambaran ada beberapa kaharakteristik yang mendorong kesuksesan usaha dan yang tidak. Oleh karenanya, sejauh mana potensi psikologis anda mampu dioptimalkan dalam memulai sebuah usaha? 
Ketiga, Fokus dalam bidang usaha.
Peter Drucker pakar dalam kewirausahaan menyatakan bahwa dalam memulai sebuah usaha atau inovasi disarankan untuk terfokus dimulai dari yang kecil berdasarkan sumberdaya yang kita miliki
Terakhir, Berani memulai.
Banyak dari anda yang memikirkan sebuah usaha sebelum melakukannya. Itu adalah tindakan yang tidak benar, karena dalam berwirausaha ada faktor HOKI atau keberuntungan. berani mengambil resiko adalah sangat perlu dalam berwirausaha. Lakukan dulu. Jalan dulu. Jika ada kesulitan, baru dicari jelan keluarnya.

Konsep Bisnis yang Matang Menentukan Kesuksesan Netpreneur



Berwirausaha secara online bukanlah sesuatu yang baru di era digital ini. Sudah tak terhitung banyaknya transaksi penjualan produk dan jasa yang terjadi secara online. Meskipun penjualan onliine marak terjadi, tidak semua wirausahawan online bisa dikatakan sukses. Lalu, bagaimana cara menjadi wirausahawan online alias seorang netpreneur yang sukses?
Menurut tokoh A Pakerti, berwirausaha itu senantiasa berhubungan dengan dua unsur pokok, yaitu peluang dan kemampuan menanggapi peluang tersebut. Maksudnya, keadaan yang tidak pasti di masa depan harus dilihat sebagai sebuah peluang berwirausaha. Selain itu, kemajuan teknologi juga menciptakan peluang berwirausaha. Secara spesifik, kemajuan teknologi memudahkan para wirausahawan berdagang secara online, yang pastinya tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar untuk memasarkan produk atau jasanya.
Nah, kalau peluang sudah ada, pertanyaan berikutnya adalah mampukah kita menanggapi peluang tersebut dengan baik? Menurut ahli wirausaha bernama Wesper, perilaku wirausaha sebenarnya adalah sebuah kerja. Berhasil atau tidaknya kerja tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Pemilihan tempat kerja

Bagi netpreneur, pemilihan tempat kerja berkaitan erat dengan internet. Jejaring sosial, atau akrab dikenal sebagai media sosial, banyak dipilih netpreneur sebagai “tempat kerja”nya. Netpreneur harus memiliki akun-akun di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan situs pribadi. Keberhasilan netpreneur dalam memasarkan produk dan jasanya terletak pada kemampuannya menggunakan “tempat kerja” online-nya ini secara optimal. Memiliki akun di Facebook namun jarang melakukan posting dan update tentang produk dan jasa yang dijualnya? Sudah pasti tidak akan banyak orang yang tahu merek produk yang ia miliki. Akibatnya, ia tidak akan mendapatkan konsumen.
Akun-akun yang dimiliki seorang netpreneur harus sesering mungkin di-update agar produk dan jasa yang ditawarkan juga sering muncul di timeline orang banyak. Semakin banyak orang yang membaca hasil posting dari si netpreneur, maka publik akan semakin aware terhadap brand milik netpreneur tersebut.
Contoh lain dari pemilihan “tempat kerja” netpreneur adalah pemilihan domain situs. Jika situs yang dimiliki netpreneur untuk berjualan adalah akun dari sebuah blog gratisan, profesionalisme netpreneur tersebut pasti akan dipertanyakan oleh orang banyak. Lain halnya kalau seorang netpreneur membeli domain untuk situs pribadinya. Profesionalismenya akan dipandang baik oleh orang banyak. Orang banyak pun akan berpandangan bahwa produk atau jasa yang dijual si netpreneur bukanlah produk atau jasa yang sembarangan. Membeli domain pribadi diibaratkan sebagai membangun “tempat kerja” yang bagus. Jika “tempat kerja” sebuah perusahaan bagus, maka perusahaan tersebut akan dianggap bonafit oleh orang yang melihatnya. 

2 Pemilihan bidang usaha

Wesper mengatakan, apa yang dipilih wirausahawan sebagai bidang usahanya juga mempengaruhi kebehasilan usahanya. Netpreneur juga harus bisa memilih bidang usaha yang tepat bagi dirinya, di samping mempertimbangkan peluang bidang usaha tersebut di pasaran online. Jika suatu produk sudah banyak dijual secara online, maka kemungkinan keberhasilan penjualan produk yang sama oleh seorang netpreneur akan semakin kecil. Netpreneur harus jeli dalam melihat produk atau jasa apa yang belum marak ditawarkan dalam pasar online.

3.  Kemampuan dalam menyusun dan menerapkan manajemen yang tepat

Artinya, netpreneur harus mampu mengelola sistem kerjanya di dunia online. Ia harus konsisten dalam melakukan maintenance terhadap seluruh tentang produk dan jasa yang dijualnya. Contoh lain dari manajemen yang tepat adalah kemampuan netpreneur dalam menentukan buyer yang serius dan yang tidak. Jika ada buyer yang telah memesan produk namun belum melakukan pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan, ada baiknya produk tersebut ditawarkan kembali dalam pasar online. Kemampuan manajemen yang tepat seperti ini harus dimiiki oleh netpreneur agar usahanya berhasil dan berkembang.